Kota Solo yang tenang dalam kehidupan rakyat kesehariannya, setenang aliran sungai Bengawan Solo, sebagaimana yang digambarkan oleh komponis Gesang (Alm) dalam lagunya yang berjudul 'Bengawan Solo', tiba-tiba dikejutkan oleh meledaknya bom di pos penjagaan polisi tak jauh dari Tugu Gladak, dan diikuti penyerangan terhadap seorang petugas polisi di Plasa Singosaren Solo, Bripka Polisi Dwi Data Subekti. Walaupun sebenarnya telah diawali dengan ledakan bom di Gereja Katholik Raja Kristus di Sukoharjo, masyarakat Solo dibuat terperangah dan mata telinganya dibuka lebar-lebar, ada apa ? mengapa Solo ? adakah hubungannya dengan Mas Jokowi (Joko Widodo), sang Walikota yang mau mencalonkan diri menjadi kandidat Gubernur DKI Jakarta, yang Ibu Kota Negara, dan penduduknya sekitar 11 juta dimalam hari, entah berapa lagi pada siang hari ?, sementara Kota Solo, hanya sekitar 500 ribu jiwa saja.