Jawa Tengah membuktikan bahwa kedaulatan pangan masih tetap bisa dicapai meski di tengah Pandemi. Terdapat lima komoditas yang mengalami surplus di Jawa Tengah. Yaitu beras, jagung, bawang merah, cabe besar dan cabe rawit.
Tidak main-main, meski baru di semester awal Jawa Tengah sudah mengalami surplus beras mencapai 2,4 juta ton dan diperkirakan akan sampai 2,8 juta ton sampai akhir tahun. Untuk jagung, di semester awal tahun 2020 ini surplusnya menembus 3,2 juta ton. Bawang Merah surplus 229.449 ton, cabe besar 54.881 ton dan cabe rawit surplusnya mencapai 41.190 ton.
Semua capaian tersebut tentu menjadi kabar bahagia untuk kita di tengah Pandemi Corona ini. Apalagi saat ini terdapat tujuh provinsi di Tanah Air yang defisit pangan, yakni Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara, sebagian Papua Barat, serta sebagian Papua. Semoga Ganjar mengetahui kabar tersebut sehingga berkenan mengirim atau kerjasama dengan tujuh provinsi itu.
Hasil pertanian pangan tersebut masih ditambah dengan capaian luar biasa dari hasil perkebunan yang ekspornya justru mengalami peningkatan tajam. Vanili misalnya. Jika sepanjang tahun 2019 total ekspor Vanili hanya 3 ton dengan total nilai 3,2 miliar rupiah, di tahun 2020 ini yang baru sampai di semester awal ini nilai ekspornya mencapai 11,9 miliar rupiah dengan total Vanili sebanyak 5,7 ton.Â