kritik mulai merintik-rintik membangun taktik.
hatiku ternodai oleh putihnya suci dan merahnya kebencian.dimanakah? apakah? siapakah?.
kini hati lembur menikmati kejamnya nadi.
tetesan kata menetas mengiris menyayat hati.
sianida apa kabarmu?
aku rindu.
rindu kumis tipismu, tawamu membabi buta di dimata.suaramu beradu dengan candu.seperti bahtera aku berjuang menerjang melawan kerinduan.and thinking about, only you you and you in my heart, but i can't have you.
ini kisahku, emosiku, dan dan jiwaku yang berseru lalu bersatu.