Melalui kegiatan yang diprakarsai oleh para peneliti dan komunitas seniman lokal, program Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk mengenalkan, mempromosikan, dan menjaga keberlanjutan tradisi batik tulis di wilayah tersebut.
"Kami sadari pentingnya melestarikan kekayaan budaya kita. Batik tulis adalah simbol identitas bangsa yang harus dilestarikan bagi generasi mendatang," Ungkap Mas renaldi, salah satu masyarakat di Kampoeng Batik Jetis.
Dalam program Kami , Masyarakat lokal menjelaskan kepada tim Pengabdian masyarakat membagi pengetahuan dasar dan keterampilan dalam membuat batik tulis . Kegiatan ini juga Mengapresiasi kepada karang taruna Kampoeng batik Jetis telah Bertahan dan berusaha mengembangkan Kampoeng Batik Jetis Sidoarjo, dan sedikit Sentuhan untuk memberikan Perintah untuk generasi muda untuk turut serta dalam memahami nilai-nilai budaya dan sejarah di balik setiap motif dan corak batik.
"Kami berharap agar generasi muda kami dapat mencintai dan meneruskan tradisi batik ini. Karena di dalamnya terdapat kearifan lokal yang membanggakan," kata Mas Renaldi, seorang pengrajin batik tulis di Kampoeng Batik Jetis.
Program Pengabdian Masyarakat ini juga mengeksplorasi peluang pemasaran modern untuk mendukung penjualan produk batik tulis. Dengan memanfaatkan media sosial dan platform digital, masyarakat Kampoeng Batik Jetis dapat memperluas jangkauan pasar mereka dan menarik minat para pecinta batik dari seluruh penjuru negeri.
"Melalui teknologi dan pemasaran digital, kami harapkan batik tulis dari Kampoeng Jetis dapat menjadi sorotan di kancah nasional maupun internasional," kata Rayhan Bimo S., salah satu peneliti yang terlibat dalam program ini.
Dukungan dari Pemilik Batik Tulis "Renaldi" menjadi pendorong utama dalam upaya melestarikan kekayaan budaya Nusantara ini. Semangat dan kolaborasi dari berbagai pihak diharapkan dapat menjadikan Kampoeng Batik Jetis sebagai pusat kebanggaan dan kecintaan terhadap warisan budaya Indonesia.