Alkisah, diceritakan ada sebuah keluarga, yaitu Mbok Rondo, sang ibu, serta anak-anaknya yang bernama Kleting Merah, Kleting Hijau dan Kleting Kuning. Kleting Merah dan Kleting Hijau berperangai buruk, sedangkan Kleting Kuning adalah seorang gadis yang baik hati. Dalam keseharian, Kleting Merah dan Kleting Hijau sangat dimanjakan oleh Mbok Rondho, sedangkan Kleting Kuning sangat disia-siakan oleh keluarganya. (Kelanjutannya, cari sendiri di Google, hehe)
Kemiripan cerita di atas dengan kisruh sepak bola Indonesia saya buat persamaan tokoh sebagai berikut:
Kleting Kuning = PSSI
Kleting Merah = KPSI
Kleting Hijau = Task Force
Mbok Rondho = Pemerintah.
Ande-Ande Lumut = FIFA
Pada suatu hari, anak-anak Mbok Rondho berniat mendatangi seorang pemuda gagah yang bernama Ande-Ande Lumut, dengan harapan salah satunya bisa dipersunting. Dalam upaya mengambil hati Ande-Ande Lumut, Mbok Rondho, Kleting Merah dan Kleting Hijau menggunakan segala cara-cara yang kotor agar Kleting Kuning terlihat jelek, jorok dan dekil, karena wajah Kleting Kuning sengaja dilumuri dengan kotoran oleh keluarga mereka sendiri. Tetapi Ande-Ande Lumut tahu mana yang berjiwa mulia dan mana yang berpenampilan palsu. Akhirnya Kleting Kuning jualah yang mampu mendapatkan hati Ande-Ande Lumut.