Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Bantuan Gerobak UMKM oleh CSR PT Wijaya Karya Pasca Covid-19 di Kecamatan Jatinegara

26 Maret 2023   11:26 Diperbarui: 26 Maret 2023   11:33 492 1
            Menurut World Health Organization (WHO) pandemi adalah kondisi dimana terjadi penularan penyakit yang meningkat jumlahnya, penyebaran virus terjadi secara tibatiba dan menyebar ke berbagai negara yang bisa mempengaruhi banyak orang. Penyakit Corona terdeteksi pertama kali di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 dan WHO secara resmi menetapkan sebagai pandemi Covid19 pada tanggal 9 Maret 2020. Dengan penetapan penyakit Corona sebagai pandemi ini mengharuskan pemerintah untuk mengambil kebijakan-kebijakan secara cepat dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Salah satu kebijakan yang diambil Pemerintah adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PSBB ini memberikan pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat karena masyarakat menjadi tidak leluasa untuk melakukan kegiatan baik sosial, pendidikan, ekonomi, kebudayaan, kesehatan, dan sebagainya. Transaksi ekonomi yang biasa dilakukan secara langsung menjadi terbatas dan ini berdampak besar bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada penghasilan harian. Salah satunya adalah pegiat UMKM. Hasil survey dari beberapa lembaga (BPS, Bappenas, dan World Bank) menunjukkan bahwa pandemi ini menyebabkan banyak UMKM kesulitan melunasi pinjaman serta membayar tagihan listrik, gas, dan gaji karyawan. Beberapa diantaranya sampai harus melakukan PHK. Kendala lain yang dialami UMKM, antara lain sulitnya memperoleh bahan baku, permodalan, pelanggan menurun, distribusi dan produksi terhambat. Penjualan dari UMKM mengalami penurunan atau berkurang dengan presentase 53,76% dan yang mengalami penambahan atau peningkatan penjualan sebanyak 20,97%. Penurunan penjualan ini bisa disebabkan karena menurunnya daya beli masyarakat sebagai akibat adanya pembatasan Sosial Berskala Besar sehingga tidak ada pergerakan perekonomian. Dari sisi jumlah produksi, pandemi Covid19 mempengaruhi jumlah produksi UMKM. Hal ini terlihat dari jumlah produksi yang mengalami penurunan sebesar 50% dan UMKM yang mengalami peningkatan jumlah produksi sebanyak 18,28%. Penurunan jumlah produksi ini sebagai akibat dari penurunan jumlah penjualan sehingga UMKM mengurangi jumlah produksi barangnya untuk menghindari kerugian karena berkurangnya jumlah pembeli. Pandemi Covid19 berdampak pada jumlah pendapatan UMKM yaitu sebanyak 53,76% UMKM mengalami penurunan pendapatan jika dibandingkan sebelum pandemi Covid19. UMKM yang mengalami peningkatan pendapatan sebesar 17,74%. UMKM banyak yang mengalami penurunan pendapatan sebagai akibat dari penurunan jumlah penjualan dan penurunan daya beli masyarakat sehingga tingkat konsumsi berkurang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun