Muhammad Abduh menggarisbawahi pentingnya akal sebagai alat untuk memahami wahyu dan kebenaran agama. Menurutnya, akal bukanlah lawan dari wahyu, melainkan sarana yang diberikan Tuhan untuk memahami wahyu. Dia menolak pandangan bahwa agama dan akal tidak dapat berdampingan. Bahkan, ia menyatakan bahwa Islam adalah agama yang didasarkan pada rasionalitas dan tidak bertentangan dengan akal sehat.
KEMBALI KE ARTIKEL