Saat Tan Malaka sedang dalam pengasingan di Tiongkok pada masa pergerakan nasional, ia pernah mengajukan sebuah surat permohonan. Tepat pada tanggal 29 Agustus 1924, surat permohonan Tan Malaka ini berisikan cerminan situasi yang dihadapi olehnya setelah ia diasingkan oleh pemerintah Hindia Belanda dengan tuntutan yang dilandasi sikap politik Tan sendiri. Ia memberikan pernyataan resmi yang merincikan kondisinya di pengasingan serta alasan di balik permohonannya untuk diizinkan kembali ke pulau Jawa.
KEMBALI KE ARTIKEL