Belakangan ini, saya melihat betapa banyaknya komentar-komentar negatif---yang tentunya tidak konstruktif---dalam upaya perwujudan persatuan nasional untuk menghadapi zaman baru, zaman dinasti politik. Komentar-komentar tersebut ada di media-media sosial terkemuka, yang sering kali bermuatan tentang adu domba di antara para pendiri bangsa, khususnya Sukarno, Hatta, dan Sjahrir. Yang menambah kemirisan, hal-hal ini dilakukan oleh generasi muda, di mana menggambarkan bahwa generasi muda Indonesia saat ini, amat a-historis (tidak mau tahu sejarah) dan tidak suka membaca.
KEMBALI KE ARTIKEL