Lahan Basah adalah fenomena dimana tanah atau lahan digenangi dengan air. Lahan basah memiliki berbagai jenis nya seperti lahan basah gambut, lahan basah rawa, sungai, danau, dan sebagainya. Lahan basah memiliki banyak sekali  fungsi bagi alam, seperti sebagai persedian air bersih, pertanian, tempat hidupnya ikan-ikan dan mahluk hidup air lainnya, serta sebagai penyeimbang ekosistem alam. Tidak hanya itu, pemanfaatan lahan basah tidak jarang sudah dijadikan sebagai ekonomi local. Pada beberapa jenis lahan basah seperti gambut, proses terbentuknya memerlukan puluhan ribu tahun,melalui proses penumpukkan bahan organic. Lahan basah tipe gambut ini memiliki fungsi yang sangat vital bagi alam yakni menjaga perubahan iklim, mengurangi dampak benca banjir, serta kemarau. Dengan banyaknya manfaat lahan basah maka lahan basah dianggap sangat penting keberadaannya dalam ekosistem alam. Oleh karena keberadaannya yang sangat penting maka pemanfaatan lahan basah sangat mempengaruhi lingkungannya, baik dari segi sosial, budaya hingga ekonomi. Sejak diciptakannya manusia, manusia terus melakukan perkembangan. Dimulai dari para nenek moyang yang mendirikan pemukiman di lahan basah hingga pemanfaatan lahan basah menjadi ekonomi local masyarakat sekitar seperti sekarang. Manusia telah banyak bergantung pada lahan basah sejak dulu. Indonesia sebagai negara berkepulauan yang memiliki banyak lahan basah berdasarkan letak geografisnya. Keadaan lingkungan Indonesia yang didominasi lahan basah memberikan banyak dampak pada kehidupan masyarakatnya. Hal ini disebabkan, manusia yang terus melakukan abadtasi dengan lingkungannya. Bentuk adaptasi ini mempengaruhi struktur atau tatanan dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat yang tinggal di wilayah kawasan lahan basah. Salah satu pulau di Indonesia yang memiliki banyak lahan basah yakni pulau Kalimantan. Pulau Kalimantan merupakan pulau dengan luas 743.330 km2, dengan lahan basah yang mendominasi yakni lahan basah gambut. Bukti bahwa masyarakat yang bermukim di wilayah lahan basah mengalami adaptasi dengan lingkungannya yakni jenis-jenis rumah adat suku-suku di Kalimantan dibuat dengan tinggi. Menurut dari data INCS provinsi Kalimantan Selatan memiliki luas wilayah 3,9 juta hektar dengan 1,8 juta hektar hutan dan 0,1 hektar merupakan lahan gambut.
KEMBALI KE ARTIKEL