Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengharuskan setiap individu untuk menghormati nilai-nilai spiritual dan agama. Judi online sering kali mengalihkan perhatian individu dari praktik keagamaan dan spiritualitas, yang dapat merusak hubungan seseorang dengan Tuhan. Dalam masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, perjudian dianggap haram dan bertentangan dengan ajaran agama. Kecenderungan untuk terlibat dalam judi online dapat mengakibatkan pengabaian terhadap norma-norma agama dan spiritualitas.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, menuntut perlakuan manusia dengan harkat dan martabat. Judi online dapat menyebabkan penderitaan bagi individu dan keluarganya melalui kerugian finansial, kecanduan, serta konflik dalam rumah tangga. Hal ini bertentangan dengan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, di mana setiap orang berhak mendapatkan perlindungan dari tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Fenomena judi online menciptakan masalah sosial yang serius, termasuk peningkatan angka perceraian dan konflik keluarga akibat masalah keuangan.
Persatuan Indonesia
Sila ketiga Pancasila menekankan pentingnya persatuan di antara seluruh rakyat Indonesia. Judi online dapat memecah belah masyarakat karena dapat menciptakan pertikaian antarindividu atau kelompok. Ketika seseorang terlibat dalam perjudian, ia mungkin akan mengabaikan kepentingan bersama demi kepentingan pribadi, yang pada akhirnya dapat merusak solidaritas sosial. Perjudian juga dapat menciptakan stigma negatif terhadap individu yang terlibat, sehingga memperburuk hubungan antaranggota masyarakat.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sila keempat Pancasila menekankan pentingnya musyawarah dan keputusan berdasarkan kebijaksanaan kolektif. Judi online sering kali dilakukan secara sembunyi-sembunyi tanpa melibatkan kesepakatan atau musyawarah dari pihak-pihak terkait. Praktik ini menciptakan ketidakadilan karena keputusan untuk berjudi sering kali didasarkan pada impulsif dan ketidakpastian, bukan pada pertimbangan matang. Hal ini bertentangan dengan prinsip musyawarah yang seharusnya mendasari setiap keputusan dalam masyarakat.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila kelima Pancasila menekankan pentingnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Judi online tidak hanya merugikan individu tetapi juga berdampak negatif pada masyarakat secara keseluruhan. Kerugian finansial akibat perjudian dapat mengurangi daya beli masyarakat dan memperburuk kondisi ekonomi keluarga. Selain itu, judi online juga menciptakan ketidakadilan sosial karena tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap informasi dan perlindungan dari risiko perjudian.
 Dampak Negatif Judi Online
Dampak negatif judi online sangat beragam, mulai dari kerugian finansial hingga masalah kesehatan mental seperti kecanduan. Menurut data, kerugian negara akibat judi online diperkirakan mencapai triliunan rupiah per tahun, mengurangi potensi pajak dan menyebabkan kerugian bagi masyarakat[2][4]. Selain itu, banyak individu mengalami stres, depresi, bahkan bunuh diri akibat tekanan finansial dari perjudian[3].
 Upaya Penanggulangan
Untuk mengatasi maraknya judi online di kalangan masyarakat, terutama generasi muda, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
1. Peningkatan Penegakan Hukum: Pemerintah perlu meningkatkan upaya penegakan hukum terhadap situs judi online dan memberikan sanksi tegas bagi pelanggar.
 Â
2. Edukasi Publik: Masyarakat perlu diberikan edukasi tentang risiko perjudian dan dampaknya terhadap kehidupan sosial dan ekonomi.
3. Pemberdayaan Masyarakat: Masyarakat harus dilibatkan dalam upaya pencegahan perjudian melalui program-program komunitas yang positif.
4. Dukungan untuk Korban Kecanduan: Penyediaan layanan konseling bagi mereka yang terjerat dalam perjudian untuk membantu mereka pulih dari kecanduan.