Kita sepakati kali code menjadi tempat eksekusi. Situasi dan kondisi dibiarkan mengalir agar tidak terbaca agenda yang telah dipersiapkan dengan matang. Lazimnya tempat tongkrongan, kita pesan menu, nyanyi-nyanyi bersama sambil gaplean. Senar gitar mengisi malam itu lebih syahdu, nyanyi barsama sahabat itu asyik lhooo…
Kira-kira sudah satu jam ditempat tongkrongan, para sahabat mempersiapakan aksinya. Merapatkan barisan dan target dikondisikan. Sahabat terus nyanyi bareng, si target pun mengikuti nyanyi lagu ulang tahun karya Zamrud. Malam yang sejuk membuat suasana tambah asyik. Setelah semua siap, target langsung dieksekusi, kaki dan tangannya diikat, mulutnya dikasi cabai dan disolasi.
Kondisi target sudah terikat tak berdaya, diseret ke pinggir jalan, kemudian disiram air yang sudah dicampur macam-macam. Telur dan tepung dilemparkan ke sekujur tubuh. Korban terguling-guling dan teman-teman terus menyanyikan lagu ulang tahun. Baunya itu lhooo, ihhhh…sesuatu dech…
Ya, aksi anarkis kadang menjadi media belajar yang menarik. Melatih kepekaan terhadap realitas sekitar kita. Siapa yang tidak peka, maka akan menjadi korban orang yang suka iseng..he he… malam itu betul-betul menjadi romantis dengan aksi yang anarkis.  Semoga saja para sahabatku bisa belajar dari tragedi Kali Code. Sekali lagi saya tegaskan, kepekaan itu harus dilatih, sahabat… #ForzaUYE
Gendhong, 17.03.2013/01.10