Dengan muka kusut masai, La Capila menyambangi rumah gurunya, I Mapesona yang sederhana di kaki Gunung Bawakaraeng. Ketika muridnya tiba, I Mapesona sedang duduk di teras rumah panggungnya yang dikelilingi oleh beragam pepohonan hutan sambil menikmati sepiring singkong rebus dan segelas kopi kental yang masih keduanya mengepul.