Pada jaman dahulu di sebuah daerah bernama Borong, hiduplah petani bernama Beddullahi. Dia hidup sebatang kara disebuah gubuk tak jauh dari sawah garapan milik majikannya. Beddullahi hidup menyendiri setelah isteri yang dicintainya meninggal. Sebelum isterinya meninggal, Beddullahi sebenarnya tinggal bersama isterinya disalah satu kamar, di rumah milik majikannya. “Tempatilah kamar ini bersama isteri kamu, daripada kamar ini tidak ada yang merawatnya,” kata majikan Beddulahi suatu ketika.