Mohon tunggu...
KOMENTAR
Foodie Pilihan

Cara Membuat Putu Kacang, Kue Satu Khas Makassar

30 Mei 2021   11:29 Diperbarui: 30 Mei 2021   11:54 3826 4
PUTU KACANG, adalah jenis kue kering khas Kota Makassar. Di Jakarta atau mungkin di daerah lain, kue ini disebut "Kue Satu" sesuai bentuknya yang mirip angka satu.

Dibuat dengan peralatan khusus dan meninggalkan corak ukiran di permukaan kue. Seluruh permukaan Putu Kacang dilumuri gula pasir, atau berselimut gula pasir.

Kue Putu Kacang, sesuai dengan namanya, berbahan dasar dari kacang, atau populer juga disebut sebagai biji kacang hijau kering yang ditumbuk halus.

Proses pembuatannya, sebenarnya sangat sederhana. Dimulai dari biji kacang hijau kering tersebut digoreng kering di atas wajan tanpa minyak.

Selanjutnya, biji kacang tersebut ditumbuk sampai halus lalu dicampur dengan bahan kedua, yaitu gula pasir -- yang juga sebelumnya telah ditumbuk halus.

Sebelum ada yang namanya blender seperti sekarang ini, proses biji kacang menjadi halus menggunakan lesung batu -- ataubassung batu dalam bahasa Makassar -- untuk menumbuk biji kacang kering dan gula pasir tersebut secara terpisah.

Selanjutnya,  setelah ditumbuk sampai halus, bubuk kacang hijau dan gula pasir tadi kemudian dicampur menjadi satu hingga menyatu.

Selanjutnya, dimasukkan dalam cetakan kayu -- yang memang merupakan cetakan khusus putu kacang -- dalam berbagai bentuk dan ornament pada bagian dalamnya.

Biasanya cetakan Putu Kacang tersebut diberi bubuk tepung seadanya pada alas (bagian dalam) cetakan agar bubuk kacang hijau itu tidak lengket di cetakan.

Setelah itu, Putu Kacang yang sudah terbentuk siap dikeluarkan dari cetakan dan dikeringkan dibawah sinar matahari sampai mengeras.

DIJADIKAN BUAH TANGAN


Sebagai kue kering tradisional yang keras dan dapat bertahan lama, Putu Kacang juga sangat pas untuk dijadikan buah tangan.

Karena itu, ketika sekali waktu saya ke Makassar, Putu Kacang saya jadikan buah tangan. Satu toples sengaja saya bawa dan diberikan kepada teman di Jakarta sebagai souvenir. Besoknya teman tadi menelpon.

"Bang Nur, mau tanya nih, Putu Kacang Makassar memang selalu basah di permukaannya?".

Saya kaget, loh seingat saya Putu Kacang itu fisiknya kering, apalagi kalau masih di dalam toples. Koq ini bisa basah? Sambil mikir, teman tadi nelpon lagi dan tertawa ngakak.

"Bang Nur, barusan saya pergoki anak saya makan Putu Kacang. Ternyata satu-persatu dijilati permukaan kue tadi untuk menikmati manis gulanya. Lalu setelah habis dijilati, dia masukkan lagi kuenya ke dalam toples. Pantas basah. Rupanya....ah jorok deh anak saya Bang Nur hahaha....".
.
Di Makassar, Putu Kacang memang menjadi salah satu kue favorit peneman minum kopi atau teh manis. Selain praktis, juga karena bisa bertahan lama.

Menjelang lebaran Idul Fitri, atau sejak awal puasa Ramadhan biasanya kaum ibu dan remaja putri di Makassar sudah sibuk membuat kue lebaran. Salah satunya Putu Kacang, alias Kue Satu ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun