Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Banjir, Sambel Terasi dan Ikan Asin

25 Januari 2014   07:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:29 43 1
AKTIVITAS DI TENGAH BANJIR Aktivitas hari ini pasca hujan deras : memandang ke genangan air depan rumah, kaki bersila di atas kursi, teh manis dan gorengan tersedia di atas meja, teh manis dan gorengan tadi mengambil posisi mengapit laptop kiri-kanan sambil mengetik-ngetik naskah. Dari balik punggung, pelan-pelan terdengar suara senandung lagu daerah Makassar, "Laturung bosiji paleng / Ri taggilingna allowa / Kutayang tommo / Simbara saggenna bangngi" (Hujan akhirnya turun ternyata / Datang menjelang senja / Padahal saya sudah menunggu / Hujan reda hingga malam hari). Aduhai, seperti rasanya lagi berada di atas Phinisi -- perahu tradisional khas Bugis-Makassar yang dibuat di Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, sekitar 200 kilimeter arah Selatan Kota Makassar -- yang membela lautan luas. Sementara aktivitas sebagai penulis, pewarta, jurnalis, blogger tetap berjalan. Belakangan saya baru sadar, eh saya ternyata masih di rumah yang sudah dikelilingi genangan air. Masya Allah .... "Laturung bosiji paleng......", Kirik lagu itu terus terdengar, dan saya pun ikut berdendang-ria. Menunggu panggilan dari sang istri, kapan ia menyelesaikan kesibukan paginya menyiapkan menu darurat di musim banjir: mie instan, sambel terasi, ikan asin dari Makassar. Bekasi, Minggu 19012014 Salam, Nur Terbit tulisan lain ada di www.nurterbit.com Foto illustrasi : Ikan asin dari Makassar dikeringkan di atas atas "paddinging" -- peralatan tradisional yang terbuat dari bahan anyaman bambu (dok Nur Terbit)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun