JGC memang merupakan sentra batu aji yang letaknya berada di Jl. Bekasi Barat atau depan Stasiun KA Jatinegara, sangat strategis dan cocok dijadikan tujuan wisatawan. Terjangkau oleh berbagai jenis alat transportasi. Selain busway, bus biasa maupun angkot.
Terdapat 1.330 kios yang menjual berbagai macam batu aji mulai dari batu permata, batu akik, hingga cincin dan barang antik. Setelah menjalani renovasi total pada tahun 2010 lalu, saat ini JGC telah berkembang sangat pesat dan ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Bahkan Rabu (12/9) lalu, Sudin Pariwisata setempat menggelar Festival Wisata Jatinegara 2012, dibuka Wakil Walikota Drs. HR. Krisdianto, M.Si.
“Kami sangat mendukung pengembangan JGC sebagai pusat batu aji dan permata sehingga akan terus menjaga kebersihan dan kerapihan kawasan disekitarnya,” kata Krisdianto. Diharapkan dengan promosi yang dilakukan ini, JGC dapat semakin dikenal oleh masyarakat sebagai tempat wisata belanja di Jakarta Timur.
Selain itu pihak pengelola, kata Krisdianto, juga dapat bekerjasama dengan biro-biro perjalanan, agar JGC dapat masuk dalam agenda kunjungan para wisatawan.
Kasudin Pariwisata Jakarta Timur Plh. Drs. Husnizon Nizar, M.Si, mengatakan, JCG sangat ideal sebagai salah satu kunjungan wisatawan di Jakarta Timur. “Belanja di Jakarta Gems Center saat ini sangat nyaman, sehingga konsumen betah dari pagi hingga malam berbelanja,” katanya.
Pihaknya berencana untuk mengajak para pengusaha travel biro agar menjadikan Pasar batu Aji Rawa Bening atau JGC sebagai tempat kunjungan wisatawan. “Travel biro diharapkan dapat mengajak para wisatawan baik lokal maupun mancanegara berkunjung,” ujarnya.
Dirinya mengungkapkan, kegiatan Festival Wisata Belanja kali ini menampilkan berbagai kesenian, mulai barongsai, marawis dan berbagai tarian Betawi untuk menghibur para pengunung JGC. Selain hiburan, juga ditampilkan bazaar.
Junaedi, Ketua Asosiasi Puspacakra (Pengrajin Usahawan Batu Aji, Permata, Cincin dan Aneka Kerajinan), pasca renovasi, kondisi kios-kios di JGC sudah lebih luas dan tertata rapih. Pedagang yang membuka kios menurutnya berasal dari berbagai daerah, seperti Sumetera, Sulawesi dan Kalimantan.
Pengunjung tiap hari mencapai lebih dari 1.000 orang dan paling banyak pada hari Sabtu-Minggu. Pedagang berharap Pasar batu Aji Rawa Bening dapat semakin dikenal tidak hanya oleh mayarakat Jakarta, tetapi juga skala nasional dan internasional.
salam,
Nur Aliem Halvaima
www.aliemhalvaima.blogspot.com