Penulis tertarik menulis tentang mereka karena profesi-profesi ini merefleksikan perubahan sosial dan budaya masyarakat pada masa itu. Tukang-tukang ini memainkan peran penting, meskipun saat ini mungkin dianggap ketinggalan zaman. Di masa itu, mereka justru menjadi pilar kehidupan sehari-hari, menawarkan jasa yang sangat dibutuhkan.
Selain menghidupkan kembali kenangan gaya hidup yang lebih sederhana, tulisan ini juga merupakan bentuk penghargaan terhadap usaha kecil-kecilan yang sering kali terlupakan dalam sejarah. Ini sekaligus menjadi cerminan bagaimana teknologi dan ekonomi perlahan-lahan mengubah cara hidup serta kebutuhan masyarakat.
Nilai-nilai seperti kerja keras, ketekunan, dan kreativitas dalam menghadapi keterbatasan jelas terpancar dari profesi-profesi ini. Salah satunya adalah tukang puntung rokok, yang rajin mengumpulkan sisa tembakau dari puntung rokok di gang-gang sempit atau tempat perhentian angkot.