Penulis lepas, tinggal di Cirebon
AJO HERMAN dengan kaos putih bergambar lelaki berjas dasi dan berkopiah, melangkahkan kaki dengan senyum dikulum. Selembar uang Rp 50.000,00 dan tiga bungkus rokok kretek kesukaannya diperoleh melalui kebaikan seseorang yang baru dikenalnya. Tanpa harus mengayunkan kapak atau mencangkul di kebun, Ajo Herman dapat rejeki. Modalnya murah sekali, cukup datang ke aula balai desa, duduk dan mendengar “ceramah” bapak berjas dasi dan berkacamata. Dua jam lebih ia takzim menyimak isi pembicaraan, meski tidak satu kalimat pun Ajo Herman bicara.