Elisitor adalah zat yang menginduksi perubahan fisiologis pada tanaman. Tanaman merespons stresor ini dengan mengaktifkan serangkaian mekanisme, mirip dengan respons pertahanan terhadap infeksi patogen atau rangsangan lingkungan, yang memengaruhi metabolisme tanaman dan meningkatkan sintesis fitokimia. Elisitor biotik pertama dijelas
kan pada awal tahun 1970-an. Sejak saat itu, banyak publikasi telah mengumpulkan bukti untuk senyawa turunan patogen yang menginduksi respons pertahanan pada tanaman utuh atau kultur sel tanaman. Penggunaan elisitor sebagai alat untuk meningkatkan kandungan fitokimia pada tanaman, yang diterapkan sendiri atau dalam kombinasi pada titik waktu tertentu dari pertumbuhan sayuran, tidak boleh disamakan dengan yang diberikan selama siklus produksi tanaman atau pra-panen, seperti pemupukan konvensional.Elisitor dapat diklasifikasikan sebagai senyawa biotik dan abiotik, juga hormon tanaman (asam salisilat (SA), jasmonat, dll. ) dapat dianggap sebagai elisitor. Â Elisitor biotik (kitosan, alginat, selulosa, dll. ) memiliki asal biologis, sering kali berasal dari infeksi jamur, bakteri, virus atau herbivora (elisitor eksogen), dan dalam beberapa kasus dilepaskan dari tanaman yang diserang oleh aksi enzim patogen (elisitor endogen). Seringkali preparat biologis yang kompleks telah digunakan sebagai elisitor, di mana struktur molekul bahan aktif tidak diketahui. Contoh elisitor tersebut adalah ekstrak ragi dan preparat dinding sel mikroba. Ekstrak ragi mengandung beberapa komponen yang dapat menimbulkan respons pertahanan tanaman, termasuk kitin, oligomer N-asetilglukosamin, -glukan, glikopeptida, dan ergosterol.SA dan jasmonat (asam jasmonat (JA), metil jasmonat (MeJA)) secara luas diketahui dapat menghasilkan berbagai macam senyawa dengan menginduksi ekspresi gen tanaman untuk berbagai jalur biosintesis, dan juga didefinisikan sebagai "hormon" karena mereka menginduksi respons seluler pada konsentrasi rendah yang jauh dari tempat sintesisnya, dan dapat diaplikasikan pada tanaman dalam berbagai cara. Misalnya, MeJA dapat diaplikasikan pada tanaman sebagai gas dalam lingkungan tertutup, dalam bentuk cair pada larutan hidroponik, atau dengan semprotan jasmonat.
KEMBALI KE ARTIKEL