Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bahasa

[Stand Up Kompasiana] Klarifikasi Typo

29 Februari 2012   04:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:46 825 3
Membaca tulisan Mas Indra dan Mbak Dina membuat gue tergerak untuk klarifikasi (udah kayak seleb belum bahasanya?! Hihihi..). Gue nggak ngerti kenapa punya hobi typo... Tapi lumayanlah jadi kelihatan gaoool, daripada punya hobi koleksi prangko, ketauan djadoelnya. Sepertinya kebiasaan typo ini sudah mulai dimaklumi sama banyak temen gue yang baik hati dan tidak sombong. Gue punya alasan kenapa sering typo, yuk cekidot:

  1. Tergesa-gesa: nggak tau kenapa gue doyan banget terburu-buru, entah takut keburu dilempar gilingan Mbak Yayat atau takut tiba-tiba disamber Mas Erick atau takut diterawang Mas Alex atau takut sendal bututnya Mbak Dina melayang atau takut ketinggalan cerita wayangnya Pak AJ atau takut dikejar Mbah Tonno atau takut digombalin Babeh Helmi atau takut dienyek Mas Indra atau takut ditanya obat sinse sama Bu Seno atau takut ditinggalin Mas Joko P ke Spanyol. Nggak jelas kenapa sebabnya. Lebih baik teman-teman aja yang pilihin jawaban yang tepat untuk persoalan ini. *Lah emang pilihan ganda?!*
  2. Terjebak autotext: kalau pake HP sering kena autotext, kayak mau nulis "BIARIN" eh jadi "BOARD". Jauh bangeeet kan?! Terus pertanyaan selanjutnya (Mohon dicatat ya.. Pertanyaan nggak bisa diulang.. *guru mode on*), kenapa autotextnya nggak di off aja sih?! Karena walaupun sering typo, tapi autotext juga sangat membantu orang yang hobi typo kayak gue.. Lah bingung kan?! Kalau bingung silahkan tanya ke lapak sebelah.
  3. Design keyboard: kalau masalah keyboard, produsen HP dan produsen laptop biang keladinya, nggak tau kenapa bikin keyboard kok rapet-rapet..?! Coba kalau mesin ketik, kan keyboardnya posisinya pas buangeeet tuh. Apa kalau rapet jadi lebih singset lebih sexy ya?! Nggak ngertilah maksud produsen itu apa, mungkin biar ada komunitas typo sedunia.
  4. Terjadi disconnect antara jari dan otak: nah ini juga kadang yang menyebabkan typo, mungkin karena supply oksigen yang kurang ke otak atau karena laper atau karena jarinya emang lagi bete sama otak soalnya otak suka mikirin yang lain sih.
  5. Sok multitasking: akibat ingin menjalankan pepatah "sekali mengayuh dayung dua tiga pulau terlampaui", eh malah jadi "sekali ketik dua tiga typo tak terelakan". Lagi kerja, sambil nulis komen di Kompasiana, terus bales mention di Twitter, terus nanggapi Whatsapp, akhirnya typo menyebar ke segala lini.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun