Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

[Stand Up Kompasiana] Krisis Identitas

21 Februari 2012   07:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:23 526 0
Selamat siang,

Pernah nggak ngalamin yang namanya krisis identitas? Gue sering banget ngalamin. Jangankan diakui orang Minang, diakui orang Indonesia pun jarang. Padahal sumpe deh, gue orang Minang asli li li li.

Cina

Gue lagi jalan-jalan ke pusat perbelanjaan Mangga Dua, begitu gue lewat salah satu toko, tiba-tiba ada seorang ibu menghampiri dengan membawa produk alat pijat otomatis. Tanpa ha' hi' hu', si ibu langsung ngoceh panjang lebar pakai bahasa Mandarin, dan gue melongo kayak orang dongo. Antara takjub dan bingung itu ternyata jadi kayak orang o'on.

Setelah ibu itu bicara sampe berbusa, gue baru bisa bilang, "Maaf bu, saya nggak ngerti ibu ngomong apa?"

"Wah lo orang masa' nggak mau belajar bahasa leluhur?", si ibu malah jadi heran lihat gue.

Gue tambah kayak orang o'on dan cuma bisa bilang, "Maaf bu.."

Padahal gue nggak pake pakaian wajib encik-encik, yaitu legging macan tutul. Hihihi.. *Ernest Prakasa mode on*

Begitu juga saat pertama kali ketemu dengan keluarga besar suami. Pak Gede nya suami, begitu salaman langsung bilang, "Lah Tom, entuk wong cino kiye?"

Huaaaaah... Emang gue mirip Cina yeee??

Filipina

Waktu itu di pesawat dalam perjalanan dari Jayapura ke Ambon, di sebelah gue duduk cowok ganteng yah bebete lah sama Christian Bautista. Tiba-tiba dia nanya pake bahasa Inggris, "where are you going to go away?"

"I am going to Ambon.."

"Have you been a long time in Jayapura?"

"I have lived in Jayapura about 5 years and how about you?"

"I was only 3 months in Jayapura.."

Setelah ngobrol ngalor ngidul dengan bahasa Inggris gue yang pas-pasan, menjelang transit di Biak, dia nanya, "where do you come from?"

"I come from West Sumatra..", gue jawab sambil cuek, secara gue pikir, dia tau gue orang Indonesia.

"Oh kamu orang Minang? Saya pikir, kamu orang Filipina. Garis mukanya, tingginya dan gaya berbahasa Inggrisnya mirip orang Filipina.."

Dan gue terbengong-bengong kayak orang blo'on, nih orang ternyata bisa bahasa Indonesia, terus ngapain dari tadi pake bahasa Inggris??!! Hadeuuuuuuh..

Terus gue tanya, "Maaf misternya orang mana ya?"

"Saya orang Filipina, tapi saya bekerja sebagai konsulat di Indonesia sudah 7 tahun, dan saya pernah tinggal di Bukittinggi selama 3 tahun.."

"Dan bahasa Indonesia mister sangat fasih. Hebat.." gue sambil manyun dan nggak habis pikir, kenapa daritadi dia bisa mikir gue orang Filipina.

"Saya bisa berbicara menggunakan bahasa Indonesia tanpa belajar khusus, hanya dari percakapan sehari-hari, jadi saya tak bisa membaca tulisan berbahasa Indonesia.."

Owalah ngerti gitu pake bahasa minang aja to mas dari tadi.... Kalau bisa bahasa Indonesia mah ngapain ngenggris segala. Mana udah sampe mules-mules gue ditanya-tanya mulu pake bahasa Inggris. *tepok jidat Tom Cruise*

Thailand

Nah giliran di Wang Fu Jing (Beijing), gue juga nggak di tebak orang Indonesia. Lagi nawar oleh-oleh si pramuniaganya ngasih lihat kalkulator harga pasnya 150 Yuan, dan dia nanya, "Do you come from Thailand?"

"Heh? No.. I come from Indonesia.." sambil lihat kiri kanan, siapa tau yang ditanya bukan gue.

"Oooo.. Murah.. murah.." dan dia ngelihatin kalkulator lagi kali ini harganya menjadi 50 Yuan.

Lah daritadi harganya nggak mau turun, giliran tau gue orang Indonesia, harga langsung turun. Itupun masih bisa gue tawar jadi 10 biji dengan harga 100 Yuan. Sampai sekarang gue nggak ngerti kenapa giliran orang Indonesia, mereka ngasih harga yang jauh lebih murah. Dan itu nggak cuma di satu tempat, hampir disemua toko gue dikira orang Thailand.

Gue nggak tau harus seneng apa nggak dengan krisis identitas ini, tapi setelah terbiasa nggak diaku sebagai orang Indonesia, gue jadi ngarep ada orang yang ngira gue orang Korea. Yah siapa tau gue bisa main di film melodrama Korea atau ikutan girlband Korea. Kalau di Indonesia nggak laku, siapa tau di Korea laris manis.. *Obsesi artis*

____

Powered by @KoplakYoBand





KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun