Berawal dari keinginan membantu pembebasan Darsem inilah, kemudian salah satu tv swasta menggalang dana dari pemirsanya. Yang akhirnya terkumpul Rp. 1,2 Milyar, sebuah jumlah yang fantastis.
Sumbangan tersebut sudah diterima Darsem, yang kemudian Darsem tak lupa berbagi, dengan memberi santunan kepada keluarga Ruyati sebesar Rp. 20 juta.
Melihat hal ini, ada sedikit yang kurang pas menurut saya. Bila kita kembali kepada niat awal pengumpulan sumbangan adalah untuk membebaskan Darsem. Namun ternyata Darsem dibebaskan tanpa menggunakan uang tersebut. Bukankah sebaiknya uang tersebut digunakan untuk pembebasan TKI lain yang sedang dalam proses hukuman mati atau bisa juga untuk TKI yang bermasalah? Sedang untuk Darsem tentu tetap diberikan santunan yang sesuai.
Dana itu juga bisa untuk membuat sebuah Yayasan Darsem atau Ruyati, yang dikelola sebagai bantuan hukum bagi TKI bermasalah dan untuk tempat pelatihan keterampilan para calon TKI. Seperti hal nya "Koin Cinta untuk Bilqis" yang digunakan untuk membantu penderita penyakit yang sama.
Karena bila dana sebesar itu tak digunakan tepat sasaran dan tak sesuai dengan niat awal si penyumbang, akan membuat orang enggan untuk menyumbang bila ada penggalangan dana seperti itu.