Hari-hari pertamaku di Jepang diawali dengan perburuan dan pemilihan makanan halal secara cermat. Harus itu! Sebetulnya aku berbekal berbungkus-bungkus abon dan serundeng dari Indonesia, tapi tak bisa memasak nasi karena belum memiliki
rice cooker, sedangkan di Jepang tidak ada warung nasi yang bisa menjual nasi dan sayur saja. Berharap sih ada warteg atau kedai naspad di sana (uhm, peluang bisnis nih... ;) ).Â
KEMBALI KE ARTIKEL