Saya berteman dengan tiga orang PNS, yang semuanya baik. Saya yakin, di luar sana masih banyak PNS lain yang juga masih menjunjung tinggi moralitas dalam bekerja, masih rajin berkarya. Yang satu, studi di luar negeri dan tentu saja hanya menerima gaji pokok selama tinggal di luar negeri. Ketika kembali, selama beberapa bulan dia belum kembali ke pos-nya, dan dengan demikian masih belum dapat tunjangan apa-apa. Penuh dedikasi dia masuk kelas sebagai pengamat (oya, dia dosen di salah satu perguruan tinggi) dan banyak belajar, baik dari dosen yang mengajar, ataupun dari perilaku mahasiswanya. Nggak ada urusannya tuh dia curi-curi proyek kampus untuk dapat extra income. Jujur banget teman saya yang satu itu. Yang kedua, masih asyik-asyik ikut training di hari Minggu. Beberapa kali rencana jalan kami gagal karena dia tentu saja lebih memilih untuk mengikuti program training yang diselenggarakan oleh kantornya, walaupun itu di hari Minggu, yang notabene adalah hari libur nasional. Sedangkan jam kerja di hari biasa? Dia juga nggak biasa bolos-bolos. Tertib-lah, pokoknya. Yang ketiga, dipercaya untuk memegang jabatan bendahara di instansinya, dan dia sungguh amanah. Jangan harap proposal yang diajukan akan diloloskan walaupun si pembawa proposal membawa upeti. Proposal hanya lolos untuk yang layak dan qualified. Bravo untuk mereka, sahabat-sahabat saya yang baik hatinya. Semoga jejak langkah jujur mereka tidak hanya menjadi aksi sendiri di masing-masing institusi. Semoga masih ada yang mau jadi pelopor, pejuang kejujuran, yang dalam aksi diamnya, mereka juga adalah pejuang antikorupsi.
KEMBALI KE ARTIKEL