Konversi minyak tanah ke tabung gas 3kg merupakan sebuah langkah revolusi energy yang dilakukan pihak PERTAMINA dan pemerintah. namun konversi tersebut bukan tanpa masalah, pihak PERTAMINA sendiri mengclaim tabung gas dan aksesoris yang telah dibagikan kepada masyarakat telah memegang sertifikasi kelayakan pakai dan standart SNI, namun pada kenyataannya, Maraknya kasus tabung gas 3kg meledak menyebabkan masyarakat mulai enggan menggunakan tabung gas ukuran 3kg. Mereka memilih kembali menggunakan minyak tanah atau kayu bakar dari pada tabung gas 3kg yang ledakannya dapat mengintai setiap saat.
Menurut data PUSKEPI (Pusat Studi Kebijakan Publik) sejak 2008 hingga juli 2010 telah terjadi sebanyak 189 ledakan. Jumlah ini sangatlah memprihatinkan mengingat keinginan kuat pemerintah untuk memudahkan dah mensejahterakan hidup masyarakatnya tiba-tiba berubah menjadi terror, yang diakibatkan konversi dan sosialisai yang terkesan “tergesa-gesa” (bisa saja konversi tersebut menjadi lahan basah bagi beberapa pihak) .