Masyarakat desa memiliki keberagaman warna dan latar belakang yang melekat pada setiap warganya. Hal itu menjadi identitas mereka sebagai pribadi yang menggenggam kearifan-kearifan yang sudah tertanam dan hidup dalam pribadi mereka. Aktualisasi kearifan tersebut diwariskan dan terus berkembang, bahkan menjadi tradisi dan budaya sehari-hari. Keberagaman itulah yang memberi warna pada satu kesatuan masyarakat yang hidup berdampingan. Salah satunya semangat dan toleransi antar warga yaitu, tradisi gotong royong atau biasa disebut
“sambatan”. Sebuah perilaku prososial yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang hidup dan begitu melekat pada setiap sendi kehidupan, terutama pada masyarakat yang tinggal di pedesaan. Sambatan sendiri berasal dari kata “sambat” yang bisa diterjemahkan sebagai ungkapan untuk meminta bantuan kepada orang lain. Tradisi tersebut bersifat massal, untuk membantu keluarga yang sedang memiliki keperluan seperti berbenah rumah, hajatan atau ketika sedang terkena musibah.
KEMBALI KE ARTIKEL