1. Memayu Hayuning Sarira (Diri Sendiri)
Dalam konteks memimpin diri sendiri, prinsip ini mengajarkan seseorang untuk menjaga keharmonisan dan kesejahteraan dirinya secara fisik, mental, dan spiritual. Contohnya, seseorang yang memimpin dirinya sendiri akan memiliki kesadaran untuk mengembangkan kebiasaan sehat, seperti disiplin dalam menjaga pola makan, rutin berolahraga, dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Selain itu, ia juga akan terus belajar dan mengasah kemampuan intelektual serta mengelola emosi dan pikiran agar selalu positif.
2. Memayu Hayuning Bangsa (Bangsa)
Setelah mampu memimpin diri sendiri, langkah berikutnya adalah berkontribusi bagi masyarakat dan bangsa. Misalnya, seseorang yang telah berhasil memimpin dirinya sendiri akan melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan sosial yang bermanfaat, seperti menjadi relawan dalam program kemanusiaan atau pendidikan. Ia akan menggunakan keterampilan dan pengetahuannya untuk membantu sesama dan berperan aktif dalam memajukan bangsa melalui pekerjaan atau aktivitas yang memberi dampak positif bagi komunitasnya.
3. Memayu Hayuning Bawana (Seluruh Alam Semesta)
Memimpin diri sendiri juga mencakup tanggung jawab terhadap alam dan lingkungan. Orang yang mempraktikkan prinsip ini akan hidup dengan kesadaran ekologis, menjaga keseimbangan alam, dan mengambil tindakan untuk melestarikan lingkungan. Contohnya, dengan mengurangi penggunaan plastik, menanam pohon, mendukung keberlanjutan lingkungan, dan menggunakan sumber daya secara bijak. Sikap ini mencerminkan kepedulian terhadap kelangsungan hidup seluruh makhluk di bumi, tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk generasi mendatang.
Ketiga orientasi ini mengajarkan bahwa memimpin diri sendiri tidak hanya terbatas pada pengembangan pribadi, tetapi juga pada tanggung jawab sosial dan ekologis yang lebih luas.
