Pembelajaran kedua aku dapat ketika proses mengajar anak- anak polos itu. Layaknya anak- anak SMP, bukan hal jarang juga ketika mereka tidak menyelesaikan tugas yang kuberikan. Aku ingat anak kelas 1 itu, ia dengan polosnya maju mengaku untuk diberikan sanksi karena tidak menyelesaikan tugasnya, padahal gilirannya sudah lewat dan aku alpa memeriksa buku tugasnya, pelajaran kejujuran. Kejujuran ini tidak kudapat saat aku mengajar hari ini, anak- anak sekarang akan sangat marah bila diberi sanksi jika alpa membuat tugas, menggerutu ketika mendapat punishment, bahkan bisa saja menuliskan uneg- uneg di media sosial.
Pelajaran lain aku dapat ketika akan dipindah tugaskan ke kabupaten lain karena pemekaran kota. Mereka dengan suka rela mengumpulkan uang jajannya yang tidak seberapa untuk membelikanku hadiah perpisahan, dan air mataku tumpah ketika kubuka kotak kado itu, isinya tidak mahal, cenderung sangat murah, namun harganya tertutupi dengan keikhlasan yang mereka tunjukkan, kado itu kado terindah yang pernah kudapat, sekotak kue coklat crackers 10 potong, mereka hadiahkan karena mereka tau aku penyuka coklat. Mereka telah mengajarkan aku cara mencintai anak- anak didik, mereka mengajarkan arti kasih sayang dan ikhlas memberi.
Sekarang ketika lelah, aku akan mengenang mereka yang pernah memberikan salah satu pelajaran berharga untuk seorang guru sepertiku, ikhlaslah mengajar, dan nikmatilah berjuta cinta akan mengalir untukmu.