Ya Allah, aku menulis ini dengan hati yang berat. Hidup kami serasa berputar di satu masalah yang gak kunjung selesai: hutang. Aku paham kenapa Ibu terpaksa pinjam sana-sini, demi menyambung hidup, demi masa depan adikku yang masih SD. Dia cuma ingin anak-anaknya bisa terus sekolah dan punya kehidupan lebih baik. Tapi yang terjadi, kami seperti terus-terusan "gali lubang tutup lubang," satu hutang selesai, muncul lagi hutang yang lain.
KEMBALI KE ARTIKEL