Namun, kukira perasaan kebahagiaanlah yang lebih mendominasi dan mencuat hadir, dibandingkan kegundahan ataupun kegelisahan yang datang. Itu pikirku. Mungkin, aku juga termasuk di dalamnya. Padahal materi kuliah di semester kali ini sangatlah berat. Harus ekstra keras berjuang, agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Akan tetapi, cobalah dengarkan ini, kawan, kuperhatikan di kanan kiri sekitarku dengan membentuk sudut 180 derajat, insan-insan itu tampak bahagia dan semangat menyambut hari liburnya. Mereka tampak melupakan bahwa ada momok menakutkan berupa lembaran-lembaran soal yang super duper sulit luar biasa, yang akan menanti mereka di depan mata. Jika tak mampu menjadi sahabat lembaran soal itu, maka siap-siap harus menahan malu di depan junior-juniornya dan dosen, karena harus mengulang tahun depan. Belum lagi harus mengorbankan waktu, biaya, energi, dan pikiran hanya untuk dipertemukan kembali dengan mata kuliah yang sama. Tidakkah itu merugikan, bukan?!