Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Cinta Ayah Bunda

8 Oktober 2011   04:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:12 51 0
Ayah sebijaksana Abu Bakar ash Shidiq, secerdas Jostein Gaarder, sekuat Gatot Kaca, segagah Arjuna, selincah penari dari keraton; namun satu hal yang pasti, beliau tidak dapat diungkapkan dengan hal-hal seperti itu. Beliau memiliki pribadi yang cemerlang, wibawanya tak terbaca namun menimbulkan suasana yang tenang apabila ada dengannya. Namun, tak jarang dia menjadi Rahwana, si Dasamuka yang berang karena ditinju kelakuan anak-anaknya yang kadang menjadi begajulan. Beliau sedikit feminis, karena dapat meneteskan air mata, ketika satu anaknya sudah terlalu kurang ajar. Gerakannya cekatan ketika menari diatas panggungdan kuat gagah berani ketika menjadi pemadam api.

Beliau tangguh, bijak dan akan lebih hebat lagi apabila telah bertemu dengan Nabi saw., nanti suatu hari di tanah suci. Kehidupannya cukup bersejarah, masa kecilnya penuh daya juang, masa mudanya penuh petualangan dan masa tuanya tetap berkarya. Kadang ada banyak anak yang tidak suka dengan perilaku ayahnya karena terlalu mengatur, itu juga berlaku untukku. Waktu kecil aku tidak jarang ingin minggat dari rumah, karena dia terlalu keras mengaturku. Namun, inilah hasilnya didikannya yang sempurna menjadikanku lebih hebat darinya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun