Perjalanan menuju Citorek adalah sebuah petualangan tersendiri. Jalan berliku dengan pemandangan pegunungan hijau menjadi pendamping sepanjang perjalanan. Udara sejuk mulai menyapa saat memasuki kawasan ini, memberi kesegaran yang jarang ditemukan di perkotaan. Di pagi hari, ketika matahari mulai terbit, sinar jingga menerobos kabut tipis, menciptakan perpaduan warna yang memukau di langit. Suara burung berkicau dan angin sepoi-sepoi menambah kesan damai di tempat ini.
Salah satu daya tarik utama Citorek adalah Bukit Panenjoan, yang menawarkan pemandangan spektakuler. Dari ketinggian, pengunjung dapat melihat hamparan awan putih yang tampak seperti lautan tanpa batas. Di kejauhan, perbukitan hijau menjulang, melengkapi lanskap yang sempurna. Momen terbaik adalah saat fajar, ketika matahari perlahan muncul dari balik awan, memberikan panorama yang sulit dilupakan.
Selain keindahan alamnya, Citorek juga menawarkan pesona budaya yang khas. Desa ini merupakan bagian dari wilayah adat Kasepuhan Citorek, yang masih menjaga tradisi dan kearifan lokal. Penduduk setempat sangat ramah dan terbuka, menyambut setiap tamu dengan senyum hangat. Mereka juga memperkenalkan pengunjung pada kehidupan sederhana yang harmonis dengan alam.
Keindahan Citorek tidak hanya memberikan ketenangan bagi jiwa, tetapi juga pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga alam. Hutan-hutan di sekitar desa ini dijaga dengan baik oleh masyarakat adat, sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan komitmen untuk melestarikan lingkungan.
Kesimpulan
Citorek, si Negeri di Atas Awan, adalah bukti nyata betapa kayanya Indonesia dengan keindahan alam dan budaya. Tempat ini bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga sebuah pengingat bahwa kita harus menjaga dan merawat bumi yang kita tinggali. Mengunjungi Citorek berarti merasakan keindahan yang tak tergantikan, sekaligus belajar dari kearifan lokal yang terus hidup di tengah zaman yang terus berkembang.
