Hilal telah tampak. Kana menatap bangunan kusam bercat hijau tua yang berada di ujung jalan itu. Kana sebenarnya belum siap. Mungkin tidak akan pernah siap. Namun, mengabaikan rasa bersalah yang terus menyeruak bukan tindakan tepat. Ia harus berbicara, tepatnya meminta maaf.
KEMBALI KE ARTIKEL