Bagi saya Piala Dunia 2018 adalah turnamen paling kental muatan politisnya. Mengingat Russia 2018 maka tak bisa melepaskan dari sosok tuan Putin, orang paling kuat di negara "Beruang Merah" dalam beberapa dekade.
Russia dipilih menjadi tuan rumah (2018) dan Qatar (2022) dalam satu paket pada waktu bersamaan-hal belum pernah dilakukan FIFA- pada 2 Desember 2010 di Zurich Swiss.
Secara mengejutkan Russia menyisihkan Inggris, dan Qatar mengalahkan Amerika Serikat, di mana Russia dan Amerika Serikat lebih difavoritkan berdasarkan semua indakator syarat menjadi host.
Pada akhirnya voting itu terbukti skandal korupsi pejabat FIFA. Dua pertiga anggota Komite Eksekutif yang memberikan suaranya terbukti menerima suap dan dihukum FBI, termasuk aib yang menjatuhkan kekuasaan Presiden Sepp Blatter, pada 2015 setelah 18 tahun sebagai "Godfather" sepak bola.