Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

TB2 - Diskursus Gaya Kepemimpinan Visi Misi Semar pada Upaya Pencegahan Korupsi

12 November 2023   10:20 Diperbarui: 13 November 2023   17:39 628 0
PENDAHULUAN
Sebagai bangsa yang besar dengan budaya yang beragam, Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang kuat, berakar pada kepribadian  dan nilai-nilai budaya masyarakatnya. Saat ini banyak terjadi krisis yang berbeda-beda, yang paling mengkhawatirkan adalah krisis moral. Berbagai krisis tersebut membuat penting untuk menemukan nilai-nilai luhur bangsa yang dapat menjadi acuan dalam berdiri dan bertindak.
Artikel ini mengkaji nilai-nilai filosofis yang ada pada diri Semar dan kaitannya dengan kepemimpinan.
Penulis mencoba mengkaji berbagai ajaran dan nilai moral Semar mengenai sifat dan sikap seorang pemimpin sekaligus upaya pencegahan korupsi di Indonesia. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan dengan metode penelitian deskriptif eksploratif. Penelitian ini menggunakan metode hermeneutika, semiotika dan simbolik untuk mengkaji berbagai makna simbolik tokoh Semar.
Semar merupakan sosok Panakawan yang secara simbolik mengajarkan  bagaimana menjadi orang atau pemimpin yang baik.
Sifat dan ajaran yang berbeda tersebut antara lain pemimpin yang tidak menghormati nenek moyang dan asal usulnya, pemimpin yang harus (temuwo) berpikir dan mempunyai visi yang luas dan mendalam, pemimpin yang tidak boleh anti kritik, pemimpin yang mudah tergerak oleh penderitaan rakyat, pemimpin harus selalu siap melayani dalam kondisi apapun. Dan pemimpin harus mencapai dhuwur untuk berdehem (menghargai hasil pemimpin sebelumnya dan menutupi segala keburukan yang ada).
Saat ini, sebagaimana kita ketahui, korupsi semakin merajalela dan merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.Tindakan kotor tersebut dilakukan oleh orang-orang korup sehingga menimbulkan akibat yang sangat merugikan seperti meningkatnya kemiskinan dan ketimpangan pendapatan dalam masyarakat, merampas hak-hak masyarakat dan memperlambat pertumbuhan perekonomian negara yang dipimpin oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Semua hal ini terjadi dalam kehidupan nyata di depan mata kita dan situasi ini terjadi di negara kita, sehingga gerakan antikorupsi perlu  ditanamkan di setiap masyarakat. Antusiasme dan kesadaran akan dampak korupsi harus dibangkitkan. Namun kenyataannya masih banyak masyarakat yang kurang pengetahuan dan pemahamannya mengenai pendidikan antikorupsi atau upaya antikorupsi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun