Menjelang Idul Adha ini, Alhamdulillah istri tergerak hatinya mengenakan jilbab yang sudah sekian lama sebenarnya diniatkannya untuk memakai. Dari jauh-jauh hari dia sudah memiliki koleksi kerudung dan jilbab yang sesekali dipakai ketika ada acara keagamaan seperti buka bersama dan lebaran. Menurutku, dia tampil cantik ketika mengenakan itu, namun sepertinya dia belum PD juga untuk mengenakan sehari-hari. Padahal aku sendiri sering mendengar pujian teman-temannya di kantor dengan tampilan jilbabnya dan kemudian setengah mendorong untuk mengenakannya sehari-hari. Istriku yang asli Lampung itu kemudian menjawabnya dengan setengah tertawa dengan bahasa Jawa berlogat kagok:
'pangestunipun' atau mohon doa restunya. Aku paham dia masih belum mantap untuk mengenakan itu, dan aku membiarkannya berproses.
KEMBALI KE ARTIKEL