Ya, siapa kini yang benar-benar peduli dengan pemberantasan korupsi. Dahulu, masih ada orang-orang yang bersama-sama bergandengan tangan, akademisi, profesional, agamawan, LSM, mahasiswa. Gerakan mereka meluas dan nyaring terdengar, dengan dukungan dari istana yang awalnya seperti ragu-ragu, namun akhirnya menemukan bentuknya yang jelas: pemberantasan korupsi harus diteruskan! Saat ini, mungkin karena bangsa ini habis bertempur dalam pemilihan pemimpin tertinggi yang begitu menghabiskan energi, yang membuat kelompok masyarakat masih terbagi-bagi, dan mungkin saling mencurigai, mereka tidak lagi tampak solid dan kompak. Celakanya lagi, suara dari istana juga sayup-sayup terdengar, kalau tidak dapat dilakatakan tidak ada sama sekali. Tidak ada dorongan, tidak ada dukungan, yang ada malahan seperti menjadikan beberapa tokoh pejuang pemberantasan korupsi itu sebagai tameng untuk pasang badan pembentukan citra bahwa istana peduli, sementara sikapnya yang sebenarnya benar-benar tidak diketahui.
Ya beginilah kini. Jauh lebih mudah melihat mereka-mereka yang menjadi sasaran bidik itu beraksi. Menikam sana-menikam sini, menyeruduk sana-menyeruduk sini, hingga para pejuang pemberantasan korupsi ini seperti pesakitan tanpa harga diri. Sungguh, ikut menangis melihat ketua pemberantas korupsi itu seolah pasrah didakwa dengan pasal remeh temeh pelanggaran administrasi kependudukan, seolah itu kesalahan teramat besar yang setara dengan tugas berat yang diemban. Dan sepertinya tidak ada yang membela dia, dia seperti sendirian. Sementara di luar, aku mendengar para anggota dewan bertepuk tangan.
Ya, silakan saja kemana negeri ini mau dibawa. Ada pemimpin, ada istana yang memegang bola, yang seharusnya tidak cuma ditimang-timang dengan keraguan. Dia seharusnya tahu, apa yang harus dilakukan, ditendang, atau dioper, yang jelas bola harus masuk ke gawang. Lapangan ini terlalu luas, penonton di stadion terlalu banyak, untuk sekedar menonton pertandingan yang menjemukan. Mereka menunggu pertunjukan yang cantik, pertunjukan yang bersih dan bermutu. Itu tugasmu sekarang.