Hujan punya alasan mengapa ia jatuh ke bumi, tapi itu tidak buatku. Justru saat ini aku sulit menemukan alasan mengapa hatiku jatuh kepadamu.
Kukira rinduku hanya sesaat, secepat hujan yang menghantam bumi, deras memang, tapi tak bertahan lama. Karena kenangan terindah hanya ada saat hujan pergi sedangkan aku dan kamu masih ada di sini.
Kepada hujan yang merayu bumi, dinginmu tak kunjung pergi, meski kau telah berlalu. Seperti rinduku yang tidak pernah hilang. Aku yang merindu dan akupun yang tersiksa.
Aku titipkan rindu ini pada langit untuk disampaikan kepada mu lewat hujan. Biarkan kita menikamati senja yang beranjak pulang. Seperti kebanyakan orang, dia cukup menikmati hujan, sedangkan aku hanya merasa basah berteman gulita.