Dunia hanyalah persinggahan untuk merangkai kisah. Kadang, kita membiarkan semuanya terjadi meski kita sendiri tak menginkannya. Benarlah, harus ada yang memilikinya, meski cinta tak selamanya memiliki.
Kunci dari rasa adalah kebahagiaan. Jadi mencintai bukan hanya soal mempertahankan tetapi juga tentang seberapa kuatnya mengikhlaskan, demi kebahagiaannya.
Pada akhirnya kita harus memaklumi, jalan cerita manusia tidaklah sama dengan rencana Tuhan. Manusia boleh merencanakan tetapi Tuhan yang menentukan.
Luka itu harus dimaknai dalam perjalanan hidup. Karena yang mamanya juga cinta, indah memang, meski terkadang harus berakhir pahit. Hanya kenangan yang kita miliki.
Sudahlah. Cinta memang di tangan manusia tetapi jodoh di tangan Tuhan. Sama halnya dengan mendung belum tentu hujan. Demikian pula menjalin relasi belum tentu jodoh. Hanya kenangan yang kita miliki selamanya.
Atambua.20.10.2021