Momentum ini merupakan langkah maju bagi para pegiat literasi di Kabupaten Belu. Pasalnya, mereka kini tidak bergerak sendiri tetapi penobatan Bunda Literasi bagi Ny. Freny Indriani Yanuarika, yang adalah Ibu Bupati Belu, menjadi bukti adanya kolaborasi, sekaligus dukungan pemerintah untuk menggiatkan literasi di Kabupaten Belu.
Perlu diketahui bahwa FTBM Belu dan para pegiat literasi di Belu, merupakan tim relawan, yang bergiat tanpa pamrih untuk memperjuangkan literasi di daerah perbatasan Indonesia Timor Leste. Ada enam literasi dasar yang digaungkan oleh FTBM yakni literasi; baca tulis, numerasi, sains, digital, budaya, dan literasi finansial.
Fakta membuktikan bahwa minat baca masyarakat, khususnya anak-anak di era digital ini sangatlah minim. Kita bisa melihat data di perpustakaan daerah, berapa banyak anak yang berkunjung ke perpustakaan. Orang tua juga bisa bandingkan berapa jam anak-anak pegang buku, dan berapa lama anak-anak pegang handphone.