Kita mengakui bahwa perkembangan teknologi membawa paradigma baru di dunia. Buku bukan lagi menjadi pilihan bagi generasi milenial. Beda dengan zaman jadul. Generasi milenial tidak lagi tertatik membaca buku, buku tidak lagi mendapat tempat di hati anak--anak.
Generasi milenial, lebih tertarik pada games, tik tok, facebook, instagram, dan lain-lain. Teknologi digital seakan membius dan merebut hati anak--anak yang dulunya menjadikan buku sebagai sumber pengetahuan. Kalau toh membaca, itu karena tuntutan tugas sekolah atau kuliah.
Apakah Membaca Buku Masih Relevan?
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, kita perlu sepakat bahwa, "Buku masih menjadi gudang ilmu" hingga saat ini dan tetap relevan seiring berjalannya waktu. Hanya lewat buku kita mendapatkan pengetahuan. Sumber dari segala pengetahuan ada pada buku.
Banyak pemikir, penemu, pakar, ahli, cendikiawan, lahir dari membaca. Sering kali terjadi konflik di masyarakat karena kurang pengetahuan akibat dari kurang membaca. Baca tidak tuntas, kurang pengetahuan, berkomentar dimedsos, menyebarkan hoaks, hingga menimbulkan konflik.