Memang, kenyataan ini sudah pasti membawa korban jiwa dan juga kerugian materi. Tugas berat usai banjir sudah di depan mata, mengatur kembali dan memperbaiki yang sudah rusak. Selain itu, yang harus diantisipasi adalah bahaya penyakit menular.
Bantuan dari pemerintah, baik dari pusat maupun daerah pun terus mengalir. Yang menarik adalah pemerintah tidak sekedar mengirim bantuan tetapi juga turun langsung, melihat dari dekat kondisi di lapangan.
Bagi saya ini hal yang positif. Pemerintah sungguh ada untuk warganya. Kita perlu menyampaikan terimakasih kepada Presiden Jokowi yang bertindak cepat, memberikan pernyataannya sekaligus memberikan bantuan kepada warga yang terkena musibah.
Selain pemerintah, ada juga gerakan peduli bencana dari berbagai elemen masyarakat. Semua hadir memberikan suport bagi para korban banjir.
Salah satu kelompok yang bergerak mengumpulkan bantuan adalah, Orang Muda Katholik, (OMK), Paroki Sta. Maria Immaculata Katedral Atambua.
Mereka berinisiatif, mengumpulkan bantuan berupa sembako, pakaian layak pakai, air mineral, susu, obat-obatan, dan uang tunai, sebagai bagian dari belarasa bagi para korban banjir bandak.
Bukan hanya mengumpulkan bantuan tetapi juga mereka terjun langsung ke lapangan, menyiapkan makan bagi para korban yang terkena dampak banjir.
Rofis Manesanulu, salah seorang OMK Paroki Katedral Atambua mengatakan, "Hari ini kami turun langsung ke lokasi bencana, menghantar  barang-barang yang sudah kami kumpulkan dari para donar. Jenis barang yang kami bawa adalah sembako, air mineral, susu, obat-obatan dan pakian layak pakai." Katanya.
"Ini merupakan kali kedua kami mengantar bantuan ke lokasi bencana. Kami ucapkan terimakasih untuk para donatur dan besar harapan kami, semoga bantuan ini bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan", katanya menambahkan.