Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Belum Terjudul.....

2 Mei 2012   16:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:49 76 0

Jingga kini mulai merebak. Dari semburat warna kuning, menyebar menjadi jingga yang berpendar ke setiap sudut bumi. Tapi hanya sebentar saja, sebab warna hitam sudah menunggu tampil berikutnya. Sudah berubah udara, bahkan cahayanya. Yang terasa tetap hanyalah bunyi tapak kakilaki_laki tua. Tua ketika uban memenuhi kulit kepala dan dagunya. Tua ketika keriput itu memenuhi sekujur tubuhnya. Dia renta.Entah sudah tahu jadwal atau memang takdir yg menggerakkan. Laki_laki tua selalu datang di warung pojok itu jam 6 lebih 10 menit setiap petangnya. Hanya diam, tanpa suara, tanpa pesanan. Dalam sekali lirikan mata, pemilik warung membuatkan secangkir kopi kental dgn sedikit gula, dua potong singkong goreng dan secuil gula kelapa. Hafal di luar kepala tanpa berkata.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun