Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Teruntuk Kota Berjuta Harapan

2 Desember 2014   02:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:18 23 0
Seperti biasa. Sama seperti senja senja kemarin. Menginjak tiga saya berada ditempat yang awalnya terlalu mewah buat saya. Sesak, tidak ada kesejukan, tidak ada yang hijau, semuanya hanya asap. Namun, semuanya sepertinya tak adil. Jika nyatanya saya masih berada di tempat yang dulu saya enggan hidup.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun