Pada pagi hari yang cerah nan indah,hawa dingin yang menyelimuti kulit dan tubuh,terang sang surya benar indah karena masih belum membuat kulit terasa kebakar. Di tengah sawah yang luas terletak sebuah gubuk yang kecil dengan atap jerami,dinding triplek. Hidup seorang bernama Astom seorang pekerja serabutan di pasar. Pagi itu Astom bangun untuk pergi kerja serabutan di pasar Lubuk,dengan gaya baju robek robek, ia jalan ke pasar itu. Saat perjalanan Astom bertemu dengan preman pasar, dengan gugup ia tetap berjalan karena preman itu punya badan besar,membawa pisau,membuat orang yang melihat pasti akan merinding karena takut. Pumm! Satu hantaman terkena pada astom, ia syok dengan itu,badanya tersungkur."Bayar utang mu cungkring, tak usah lari dari kami. Bayar secepatnya atau dirimu tak akan selamat" bentak preman itu pada Astom "Aku belum punya uang,ba..bang"jawab Astom lemah karena kesakitan dipukul,"Plakk!,tak ada yang peduli" dengan pukulan preman itu menjawab. Beberapa bulan lalu Astom terlilit oleh hutang yang cukup banyak. "Mengapa hidupku sangat sial,ya Tuhan" keluh ku sambil berjalan menuju pasar ,"Aku tak kuat untuk seperti ini terus" sesalku terhadap hidupku yang pahit ini.
KEMBALI KE ARTIKEL