Siapa  yang tidak tahu cuka, pasta gigi, dan garam meja? Hampir semua orang tahu. Cuka biasa digunakan dalam masakan atau sebagai penyedap rasa saat makan bakso, pasta gigi untuk menyikat gigi dan garam dapur untuk memasak. Ketiga bahan ini memiliki sifat asam/basa yang berbeda. Cuka bersifat asam, pasta gigi bersifat basa, dan garam bersifat netral. Ketika asam dan basa bereaksi, garam dan air terbentuk. Reaksi ini sering disebut  reaksi netralisasi. Namun, bukan berarti garam yang dihasilkan selalu netral, karena  larutan garam sebenarnya bisa bersifat asam atau basa.  Garam terbentuk sebagai hasil reaksi antara asam dan basa. Ketika larutan garam dilarutkan dalam air, ia dapat terhidrolisis menjadi ion. sehingga sifat garam dapat diketahui dari reaksi ionisasi. Namun, tidak semua jenis garam dapat dihidrolisis menjadi ion. Hanya beberapa jenis garam  yang dapat dihidrolisis dalam air. Seperti pada reaksi penyangga, prinsip kesetimbangan juga berlaku pada reaksi hidrolisis. Menggunakan prinsip keseimbangan. Anda dapat menentukan hubungan antara tetapan hidrolisis (K), tetapan ionisasi (K) air, dan konsentrasi OH atau H' dalam larutan garam  terhidrolisis. Ini adalah bagaimana Anda dapat menghitung pH hidrolisis garam.  Konsep hidrolisis
KEMBALI KE ARTIKEL