Alkisah ada tiga pendekar mencalonkan diri dalam pilkada di negri gung liwang Liwung. Yang pertama adalah wiro sinting, yang kedua adalah Si Buta, dan yang ketiga anonim (tidak mau disebutkan namanya). Konon ketiga pendekar tersebut sangat sakti mandraguna. Dalam setiap kampanyenya mereka mengeluarkan jurus-jurus terbaru dan tersaktinya. Wiro Sinting mengeluarkan kapak saktinya lalu memutar-mutarkannya dan seketika terdengarlah suara halilintar membahana yang disertai turunnya hujan, warga gung liwang liwung sorak sorai, lantas Si Buta pun tak mau kalah, tongkatnya segera dihentakkan ke tanah lalu keluarlah air memancar dari dalam tanah, warga gembira dan dengan segera membuat selokan agar airnya mengalir ke sawahnya . Sementara, si anonim sendiri dengan tenang tidak berbuat apa-apa. Warga bingung dan bertanya-tanya,