Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Bukan Adik Ayahku

13 Februari 2014   18:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:51 37 0
Tante Rara, begitu aku memanggilnya. Dia adalah seorang wanita yang lembut dan baik hati, dia juga cantik.


“Put, ikut tante yuk ke mall, temani tante beli sesuatu.” Ajak tante Rara dengan suara lembutnya.


‘Mau beli apaan tante?” Tanyaku penasaran.


‘Adalah…..nanti kamu juga tahu kok, yuk!” Sekali lagi tante Rara membujukku sambil menarik pergelangan tanganku lembut.


‘Yuk!” Sambutku dengan riang.


Ini bukan kali pertama aku dan tante Rara pergi berdua saja, diantara semua adik ayah, tante Rara memang yang paling akrab denganku, bahkan ibuku sendiri pun tak sesering ini bepergian bersamaku.


Setengah jam kemudian kami pun tiba di salah satu mall kota Jakarta yang cukup ramai dikunjungi, apa lagi waktu libur seperti ini.


Rasa penasaran yang sempat mampir dihati dan nalarku kini terbayar sudah. Ternyata tante Rara membeli sebuah jam tangan Rolex yang sangat mewah, semewah harganya.


“Buat siapa tante?” Tanyaku menelisik.


‘Buat seseorang yang spesial.’ Jawab tante Rara dengan wajah yang berseri.


@ @ @





12 Oktober 2012, hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan ayah dan ibuku yang ke 20 tahun. Begitu banyak uacapan selamat baik dalam bentuk kartu ucapan serangkai dengan buket-buket bunga yang cantik sampai hadiah-hadiah kecil juga besar yang tersusun rapi di atas meja.


Akupun ikut serta membuka beberapa hadiah. Kuraih bungkusan warna biru mengkilat berbentuk kotak kecil yang berada tepat di hadapanku.


Kubuka perlahan-lahan kotak kecil itu, tampak isinya sebuah jam tangan mewah yang tak lagi asing di retinaku, kubaca deretan kata pada kartu ucapan kecil yang terselip di kotak itu.


“Dari istrimu, RARA.”

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun