Di sebuah ruangan yang berdebu
Kukira itu hanya pertemuan semu
Namun seiring berjalannya waktu Sikapmu berhasil meluluhkan bekunya kalbu
Kau datang dan selalu berusaha mencoba disisi
Waktu aku selalu menutup diri dan ragu membuka hati
Dan mengisi dengan keheningan disetiap hari-hari
Hingga ku tak tau sudah berapa lama kulewati
Aku tak tau apa yang kau lihat di dalam hatiku yang kututup
Hingga kau mencoba begitu keras ingin membuka pintu yang terkatup
Yang hanya berisi berkas-berkas berdebu yang mengarsip
Yang tak pernah tersentuh bahkan terintip
Aku tak tau kapan pintu hatiku terbuka
Hal itu seperti terjadi begitu saja
Hingga kau tetiba masuk tanpa ku kira
Menyembuhkan hatiku yang dulu pernah ada luka
Nyaman dan hangat sekali saat kau kupeluk
Seperti hilang segala kesusahan yang berupa-rupa bentuk
Kita bicara hanya dengan bisik menguntai angan-angan tentang biduk
Yang tak pernah lupa kau iring dengan munajat doa yang khusyuk
Aku sangat yakin denganmu
Kau sangat yakin denganku
Bahkan keluargamu selalu membantu dan membuat hubungan kita semudah itu
Namun ternyata tidak dengan keluargaku
Bersambung ............